Lestarikan Budaya Nusantara, Rumah Seni Pecantikan Gelar Melukis Wayang Kulit Mini
Lestarikan Budaya Nusantara, Rumah Seni Pecantikan Gelar Melukis Wayang Kulit Mini
Reporter : N. Suhendra

Redaksi Jatim, Sidoarjo – Sebagai salah satu pionir komunitas kebudayaan yang ada di Sidoarjo, komunitas rumah seni pecantingan menggelar workshop seni dan budaya dengan mengajak generasi milenial dan umum dengan cara mewarnai wayang kulit mini dalam upaya melestarikan budaya Nusantara.
Workshop sekaligus wisata wayang yang diikuti puluhan peserta dari semua kalangan ini digelar di rumah seni pecantingan di Desa Sekardangan, Sidoarjo, Sabtu (7/10).
Purwita Chirnicalia, M.Pd, koordinator acara tersebut mengatakan, wayang mini sebagai media seni lukis yang disalurkan peserta berasal dari Imogiri Yogyakarta. Tujuan dari acara itu untuk menumbuhkan kecintaan khususnya kawula muda terhadap seni dan budaya nusantara.
“Tentu tujuannya untuk melestarikan budaya nusantara. Seperti yang kita tahu bahwa banyak anak muda kita yang kurang tau mengenai warisan budaya wayang kulit,” kata Purwita yang juga seorang guru itu.
Dia mengakui jika generasi muda saat ini kurang mengenal warisan budaya seperti wayang kulit dan sebagainya. Ia berharap melalui workshop yang digelar dapat menumbuhkan kesadaran kawula muda untuk lebih peduli terhadap keberadaan seni dan budaya warisan nusantara.
“Kebetulan sasaran utama kami peserta nya dari tingkat sekolah pertama dan menengah, ditambah dari masyarakat umum yang tertarik untuk terlibat,” imbuhnya.
Berangkat dari minimnya kesadaran terhadap seni dan budaya itu, pihaknya berharap kegiatan serupa dapat lebih digalakkan. Apalagi, pemerintah dan dinas terkait dapat lebih aware dan memberikan ruang terhadap kegiatan serupa.

Senada, Siti Ayu Nurlaili, S.Pd, panitia sekaligus pendamping peserta menegaskan workshop yang ia gelar kali ini terbilang perdana. Tidak menutup kemungkinan kedepan, ia bersama komunitas nya bakal menggandeng dinas terkait untuk menyemarakkan kegiatan serupa.
“Mungkin untuk kedepan kita bisa bekerjasama dengan dinas terkait. Saya ini kan kita baru memulai dan memperkenalkan apa itu seni dan budaya kepada generasi muda,” ungkap Nurlaili.
Ia menambahkan, kebudayaan nusantara yang beragam dan kaya akan kearifan lokal menjadi kepribadian bangsa dan modal untuk meraih kemajuan. Karenanya semua elemen masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama memajukan dan melestarikan budaya Indonesia.
Kharisma salah satu generasi milenial yang mengikuti kegiatan workshop budaya ini mengaku seiring perkembangan jaman, budaya lokal dimata generasi milenial semakin terkikis oleh perkembangan gagdet dan medsos.
“Untuk itu dibutuhkan kepedulian dari golongan milenial seperti kita kita ini, supaya bisa merawat kelestarian budaya lokal lewat berbagai kegiatan yang positif salah satunya kegiatan yang digagas oleh rumah seni pecantingan ini,”pungkasnya.(suh)