Anglung Kontemporer Meriahkan Pesta Wisuda Ke-43 Universitas Wijaya Putra Surabaya
Anglung Kontemporer Meriahkan Pesta Wisuda Ke-43 Universitas Wijaya Putra Surabaya
Reporter : N. Suhendra
Redaksi Jatim, Surabaya – Banyak kebudayaan Indonesia yang bertahan di era globalisasi ini. Angklung adalah salah satu contoh kebudayaan Indonesia yang berhasil terselamatkan dan mendunia.
Angklung sendiri merupakan alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan sebagai bahan angklung adalah adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada yang dihasilkan berasal dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Dan dipadukan dengan tema paduan suara yang menghasilkan musik angklung kontemporer yang mengiringi prosesi wisuda ke 43 Universitas Wijaya Putra Surabaya
Wakil Rektor bidang dua, Universitas Wijaya Putra Surabaya, Dr. Esa Wahyu Endarti, Msi mengatakan prosesi wisuda yang menggunakan angklung ini baru pertama digelar dikampus Sosiopreneur ini semoga terus dipakai seiring dengan langkah kampus untuk melestarikan budaya Indonesia salah satunya alat musik tradisional angklung.
Sementara itu M. Arifin selaku pembina kelompok ibu ibu RT 5 RW 3 Kelurahan Kebraon uang didapuk sebagai salah satu pengisi acara pada prosesi wisuda Universitas Wijaya Putra Surabaya ini mengaku persiapannya terbilang lama hampir tiga bulan supaya pada saat tampil bisa menampilkan sebuah instrumentisasi nada dan suara yang sempurna dari angklung dan olah vokal dari ibu ibu Kebraon ini.

Untuk diketahui Universitas Wijaya Putra memiliki 2.707 mahasiswa, yang terdiri dari mahasiswa program Strata 1 sebanyak 2.330 orang yang tersebar pada ke tujuh fakultas yang ada, dan mahasiswa program strata 2 sebanyak 377 orang dan telah meluluskan 15.289 Sarjana dan 10.603 Magister. Dalam proses belajar mengajar, mahasiswa dipandu oleh tenaga edukatif yang keseluruhannya berjumlah 200 orang. (Suh)