Target Sensus Pertanian BPS Sidoarjo Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga Petani dan Pemetaan Komoditi Pertanian
Target Sensus Pertanian BPS Sidoarjo Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga Petani dan Pemetaan Komoditi Pertanian
Reporter : Rizqi N
Redaksi Jatim, Sidoarjo – Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo gelar sosialisasi sensus Pertanian 2023 yang diharapkan dapat menggambarkan kondisi terkini sektor pertanian Sidoarjo secara komprehensif.
Sensus pertanian yang ke-7 BPS Sidoarjo yang bakal dimulai 1 Juni 2023 ini, fokus terhadap pemetaan sejumlah komoditi pertanian dan kesejahteraan keluarga petani di Sidoarjo.
Kepala BPS Kabupaten Sidoarjo, Ir. Indriya Purwaningsih, M.T. mengatakan sensus ini tidak hanya sesuai dengan undang-undang 16 namun, juga rekomendasi dari badan pangan dunia.
Terdapat 7 subsektor yang akan dilakukan sensus yaitu, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, kehutanan, peternakan dan jasa pertanian.
“Dari 7 subsektor ini penekanan sensus nantinya, akan dilakukan mulai dari petani perorangan atau yang sudah memiliki badan hukum yang penting masuk dalam subsektor itu,” kata Indri usai sosialisasi di pendopo Bupati, Kamis (25/5).
Metode sensus sendiri bakal dilakukan hingga daerah terpencil tingkat RT, mulai dari perorangan hingga kelompok dan apa saja komoditi pertanian di Sidoarjo baik yang sudah berkembang dan yang baru tumbuh.
“Pendataan itu juga meliputi kesejahteraan para petani juga, mulai dari pekerjaan hingga pendapatan kepala keluarga yang berprofesi sebagai petani,” ungkap Indri.
Menurutnya, dari data BPS sebanyak 30.821 kepala keluarga di Sidoarjo bekerja di sektor pertanian. Dari data tersebut nantinya bisa dilihat usai sensus pertanian dilakukan, berapa peningkatan jumlah petani di tahun 2023.
“Nantinya dapat diketahui jika ada perkampungan di sektor pertanian,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Dr. Eni Rustianingsih, ST, MT. menambahkan bahwa saat ini dana desa juga di fokuskan untuk pemberdayaan sektor budidaya dan pertanian.
“Dana desa ini juga di fokuskan untuk perempuan-perempuan tani sesuai potensi komoditi yang di budidayakan,” terang Eni.
Selain itu, Eni menegaskan jika dalam pendataan petani sendiri akan dilakukan lebih spesifik atau mendalam dilihat berdasarkan produktivitas, pendapatan, dan latar berlakangnya.(riz)