Anak Berkebutuhan Khusus Dikenalkan Cara Penulisan Al Qur’an


Anak Berkebutuhan Khusus Dikenalkan Cara Penulisan Al Qur’an

Reporter : N Suhendra



Redaksi Jatim, Sidoarjo – Dalam rangka mengisi kegiatan di bulan suci Ramadhan 1444 H, Sekolah Luar Biasa (SLB) AC Dharma Wanita Sidoarjo ajarkan siswa-siswinya menulis Al Qur’an dengan metode kaligrafi.

Edukasi penulisan Al Qur’an itu menggandeng Rumah Syaamil Qur’an bersama Akademi Amal beserta 9 sekolah luar biasa lainnya yang digelar di Musholla sekolah SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo, Selasa (11/4).

Kepala Sekolah SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo, Purwanto mengatakan edukasi dan pemahaman dalam menulis Al Qur’an itu untuk memberikan hak kepada anak berkebutuhan khusus untuk lebih mengenal Al Qur’an.

“Jadi yang selama ini, anak berkebutuhan khusus yang kurang atau tidak diajarkan orang tua nya dalam mengenal dan menulis Al Qur’an hari ini kita fasilitasi,” kata Purwanto.

Lebih dari itu, Purwanto menegaskan tujuan dari materi yang disampaikan adalah untuk memupuk kecintaan anak berkebutuhan khusus terhadap Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah pedoman bagi semua.

“Edukasi penulisan Al Qur’an ini perdana dengan menggandeng mitra dan sekolah lain. Kedepan akan kita perkuat untuk menjadi kegiatan tahunan,” ungkapnya.

Diikuti 22 siswa berkebutuhan khusus, berbagi kebaikan melalui pengenalan Al Qur’an terhadap anak berkebutuhan khusus ini juga memberikan 22 Mushaf Tulis.

“Mushaf tulis merupakan sebuah inovasi baru pembelajaran Al-Qur’an untuk segala usia, dari balita hingga orang tua,” imbuhnya.

Ustadzah Indri Novita (39) perwakilan dari Syaamil Qur’an ini mengaku, Al Qur’an adalah sebuah keistimewaan yang diturunkan nabi Muhammad Saw untuk semua golongan termasuk anak berkebutuhan khusus.

“Tingkat kesulitannya sendiri untuk penulisan insyaallah akan mampu diikuti anak-anak istimewa ini,” terang Ustadzah Indri.

Penulisan Al Qur’an dengan metode follow the line ini mempermudah ada berkebutuhan khusus untuk mengikuti garis tipis yang sudah ada di mushaf dengan menebalkannya.

Ia menegaskan menulis Al Qur’an juga dapat menjadi obat untuk mata yang kurang terang sekaligus obat untuk anak-anak berkebutuhan khusus baik dari segi psikologis dan fisik.



Untuk hasil dari penulisan siswa ABK pihaknya mengaku menilai dari harakat dan pembacaan yang benar. Ditambahkannya, Menulis dan membaca satu huruf Al Qur’an sama dengan melakukan sepuluh kebaikan.

“Bisa dibayangkan berapa kebaikan yang kita lakukan. Kami sangat bersyukur bisa ber syiar dan memberikan manfaat kepada anak-anak istimewa ini,” pungkas Indri.

Dia berharap melalui apa yang diajarkan anak-anak berkebutuhan khusus dapat lebih mengenal Al Qur’an tidak hanya menulis dan membaca, sekaligus mengamalkan nilai di dalamnya.(Suh)

Berita Terkait

Top