Gerakan Abaku dan Batik Fashion Week Kuatkan Karakter Siswa KB-TK Al Muslim Bersama Keluarga
Gerakan Abaku dan Batik Fashion Week, Kuatkan Karakter Siswa KB-TK Al Muslim Bersama Keluarga.
Reporter : Novem S
Redaksi Jatim, Sidoarjo – Suasana di KB-TK Al Muslim pada hari ini (1/10) berbeda dengan hari lainnya. Para orang tua kompak bersama putra-putrinya memakai baju batik dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober. Aksi ini bertujuan untuk membangun rasa cinta dan bangga pada diri siswa-siswi KB-TK Al Muslim tentang warisan leluhur bangsa yaitu batik agar mereka tidak hanya bangga memakai pakaian batik, namun paham bahwa batik merupakan aset bangsa yang wajib dilestarikan dan dijaga keutuhannya, selain itu Hari Batik Nasional adalah wujud rasa syukur dan pendorong untuk berinovasi mengembangkan batik nasional.
Peringatan Hari Batik Nasional kali ini diisi dengan lomba fashion show keluarga berbaju batik yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak serta pameran foto para orang tua membacakan buku kepada putra-putrinya di rumah. Para peserta fashion show bergaya di atas zebra cross seperti yang saat ini sedang viral yaitu Citayam fashion week. Kegiatan ini bersamaan dengan program sekolah yaitu Gerakan Abaku yang merupakan kegiatan rutin para orang tua membacakan buku kepada putra-putrinya baik di sekolah maupun di rumah dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak.
Siti Aminah sebagai kepala sekolah menyampaikan dalam sambutannya “Diharapkan melalui kegiatan ini terwujud adanya sinergitas yang berkesinambungan antara pihak sekolah dan keluarga untuk menguatkan karakter percaya diri dan kemampuan literasi anak. Serta meningkatkan bonding anak dan orang tua sehingga bisa meningkatkan imun tubuh anak, anak lebih pandai mengatasi masalahnya, terasah kecerdasan berbahasa dan emosi anak, anak memiliki kepercaya dirian yang baik, lebih mudah mengajarkan ketertiban dan kedisiplinan pada anak.
Keterlibatan dan sinergi orang tua merupakan aspek penting dalam mendidik anak usia dini. Hal tersebut karena orang tua merupakan pendidik pertama dan utama anak di rumah serta merupakan orang yang pertama kali berinteraksi dengan anak.(Suh)