Prodi Statistika FST Unair Dongkrak UMKM Di Jatim Naik Kelas


Prodi Statistika FST Unair Dongkrak UMKM Di Jatim Naik Kelas

Reporter : N. Suhendra

Kepala Desa Tambak Sawqh Dan Kaprodi FST Unair


Redaksi Jatim, Sidoarjo – Program Studi Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga Surabaya berupqya tetua mendongkrak UMKM untuk naik kelas dengan pemetaan potensi pemasaran digital serta perizinan usaha melalui pengabdian masyarakat di Desa Tambak Sawah, Sidoarjo, Sabtu (17/6).

Koordinator Progam Studi Statistika Universitas Airlangga (Unair), Sediono mengatakan optimalisasi UMKM dan pemetaan potensi pemasaran digital serta perizinan usaha produk sangat penting dalam persaingan usaha saat ini.

“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk Tri Dharma perguruan tinggi. Karena kita sering membina desa utamanya pelaku usaha atau UMKM, salah satu tendensinya adalah kita memberikan pelatihan digital,” kata Sediono.

Sediono menegaskan, pelatihan yang diberikan yakni bagaimana pelaku UMKM memasarkan produknya untuk bersaing di pasar nasional maupun global. Tak hanya itu proses perizinan usaha secara step by step juga ditekankan.

“Kami memilih Tambak Sawah karena disini banyak sekali pelaku usaha mikro dan rata-rata mereka asli penduduk disini,” ungkapnya.



Pihaknya berharap melalui pengabdian masyarakat itu, beberapa desa yang telah menerima pelatihan menjadi desa binaan yang kedepan diharapkan bisa menjalin sinergi dengan universitas untuk menjadi rujukan mahasiswa melakukan penelitian.

“Kegiatan ini adalah salah satu percontohan, tidak menutup kemungkinan kedepan mungkin ada kegiatan yang lebih prespektif lagi,” imbuh Sediono.


(pelatihan pemasaran digital dan perizinan usaha UMKM)​

Ketua BUMDES Tambak Sawah, Prijo Tjahjono mengapresiasi ilmu dan pemahaman terkait dunia usaha yang diberikan oleh Program Studi Statistika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga.



“Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat ya utamanya untuk BUMDES. Ini tadi kita telah konsultasi dan pihak Unair siap untuk melakukan pendamping dari proses pembuatan hingga siap jual,” ungkap Prijo.

Prijo mengaku jika rata-rata UMKM di desanya bergerak di bidang usaha daur ulang sampah dan pengelolaan minyak goreng. Kedepan, diharapkan melalui pelatihan yang diberikan dapat memberikan dampak perputaran ekonomi desa yang siginifikan.(suh)

Berita Terkait

Top