Tantangan Organisasi Keprofesian seperti PGRI semakin kompleks. semakin kompleks


Tantangan Organisasi Keprofesian seperti PGRI semakin komplek.

Reporter: Novem 

Redaksi Jatim, Sidoarjo – Tantangan Organisasi keprofesian seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) hari ini dan kedepan, nampaknya tidak ringan dan semakin komplek. Oleh karena itu tepat rassanya PGRI Kabupaten Sidoarjo menggelar agenda Bina Kader ini.

Diakui atau tidak, organisasi guru saat ini tidak hanya PGRI, disamping itu juga ada organaisasi yang lain. Tapi secara historis, yang berjuang untuk memperjuangkan anak bangsa yang diakui adalah eksistensinya adalah PGRI.

Hal itu disampikan Dr. Tirto, Adi, M.Pd., Kepala DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, saat memberi sambuta agenda Bina Kader Pengurus Cabang PGRI / PGRI Khusus Se-Kabupaten Sidoarjo Tahun 2021 di Convention Hall Bess Resort and Waterpark Malang, Jumat (5/11/2021).

Oleh karena itu, kami dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, selalu memfasilitasi, memperjuangkan, bagaimana agar keorganisasian PGRI ini tetap eksis. Kemarin saat jajaran pengurus PGRI Kabupaten Sidoarjo ke kami. Saya sampaikan bahwa, tahun depan kita usulkan agar PGRI ini merupakan organisai yang diharapkan dapat alokasi dana dari daerah.

Pak Tirto-sapaan akrabnya- juga mengungkapkan, tantangan lain yang dihadapi PGRI yaitu ketika Menteri Pendidikan menerapkan konsep merdeka belajar.

“Menurut saya, ini juga perlu ditopang, perlu disupport oleh teman-teman PGRI selaind dari unsur pemerintah. Karena, kalau hanya saja mengandalkan dari unsur pemerintah rasanya tidak mungkin. Untuk itu, perlu pelibatan masyarakat seperti organisasi profesi seperti PGRI,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Sosial ini juga berharap PGRI bersama-sama dengan pemerintah untuk membuat guru-guru berdaya.

Merdeka belajar itu sejatinya tidak sekedar menyederhanakan RPP dari berlembar menjadi satu lembar, atau sekedar menghapus ujian nasional. Tetapi guru itu menjadi tugass yang mulia, yakni mencerahkan dalam gelap gulita. Maka, kami berharap sebelum mencerahkan, maka guru itu harus tercerahkan terleih dahulu.

Sementara, Ketua PGRI Kabupaten Sidoarjo Drs. Edy Wuryanto, M.Pd., M.M., mengatakan, kegiatan Bina Kader dilaksankan sebagai edukasi kepada pengurus Cabang PGRI yang selanjutnya diteruskan kepada anggotanya di masing-masing cabang. Beberapa materi yang diulas diantaranya AD/ART PGRI, Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH), Kode Etik Guru, Keorganisasian PGRI, Sejarah Perjuangan PGRI juga Leadership. (mil/vem)

Berita Terkait

Top