PAN Tunjukkan Transformasi Inklusif Sukses Semakin Jadi Pilihan Warga NU
PAN Tunjukkan Transformasi Inklusif Sukses Semakin Jadi Pilihan Warga NU
Reporter : R. Nofansyah
Redaksi Jatim, Sidoarjo – Partai Amanat Nasional (PAN) semakin menunjukkan transformasi sukses sebagai partai politik terbuka dengan merangkul semua kalangan termasuk Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, PAN dinilai semakin menjadi wadah bagi warga NU dalam berpolitik.
“PAN saat ini alami perubahan komunikasi yang signifikan, Zulhas berhasil membawa PAN tidak saja lekat dengan Muhammadiyah, tetapi lebih dari itu, misalnya dengan NU,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.
Dedi juga menyoroti komentar Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf yang pernah melontarkan pernyataan bahwa Nahdliyin diperbolehkan memilih PAN pada Pemilu 2024. Hal tersebut menggambarkan kedekatan PAN dengan NU yang semakin erat.
“Bahkan ketua umum PBNU secara tegas nyatakan jika warga NU tidak haram memilih PAN, justru terbalik dengan statemen pada PKB,” ucapnya.
Kedekatan PAN dengan NU terlihat dari banyaknya tokoh santri Nahdliyin yang bergabung dengan partai besutan Zulkifli Hasan tersebut. Antara lain Gus Syaiful Nuri (Mas Ipung) dari Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani.
Bergabungnya tokoh-tokoh dari pesantren tersebut, lanjut dia, tentu menambah optimisme PAN menyongsong Pemilu 2024. PAN pun meyakini dapat mengirimkan wakilnya ke DPR RI melalui tokoh-tokoh santri NU tersebut.
“Tentu, ini kabar baik karena ada semacam perluasan target pemilih PAN,” tandas Dedi.

Sementara itu dihubungi terpisah Ketua DPD PAN Sidoarjo, DR. Emir Firdaus mengatakan bahwa PAN menunjukkan keterbukaan, kesolidan, dan kesiapan menghadapi Pileg 2024 yang sudah didepan mata. Hal tetsebut diwarnai keberagaman latar belakang bacaleg, dari profesi, organisasi, pendidikan, maupun usia, parpol dengan warna kebesaran biru itu bahwan sudah mendekatkan diri dengan Nahdliyin menyatakan siap menggetarkan Sidoarjo gina mewarnai pesta demokrasi di Sidoarjo, Jawa Timur dan Indonesia.(riz)