Petani Sidoarjo Barat Sambat Kekeringan, BHS Soroti Long Storage Kalimati Tak Difungsikan Maksimal.
Petani Sidoarjo Barat Sambat Kekeringan, BHS Soroti Long Storage Kalimati Tak Difungsikan Maksimal.
Reporter : Suhendra
Redaksi Jatim, Sidoarjo : Bapak Petani Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono soroti area persawahan yang alami kekeringan di Desa Mergobener, Tarik, Sidoarjo Barat, Sabtu (23/7).
Padahal, lokasi sawah tersebut hanya berjarak beberapa ratus meter dengan Long Storage atau Waduk Kalimati yang berkapasitas 2,5 juta meter kubik.
Dikatakan Bambang Haryo, fungsi dan kegunaan long storage Kalimati yang dibangun di tahun 2016-2017 ini dulunya diharapkan menjadi pemasok air baku dan mengaliri saluran irigasi area persawahan sekitar.
“Waduk yang rampung di bulan Juli 2019 ini dulunya digadang akan menjadi pemasok air baku dan irigasi. Namun, hingga saat ini belum digunakan secara maksimal sesuai apa yang ditargetkan,” kata politisi partai Gerindra ini.
Pembangunan long storage yang menelan anggaran Negara ratusan miliar ini, sudah beberapa kali dikritisi oleh Bambang Haryo Soekartono terkait kegunaannya.
Ia mengatakan, kualitas air di long storage Kalimati berstandart A1 ini seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengaliri seluruh Kabupaten Sidoarjo melalui PDAM tanpa harus menggunakan sumber air Umbulan.
“Kualitas air ini tidak kalah dengan sumber air Umbulan. Seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Apalagi Sidoarjo baru 36% yang teraliri PDAM, ini tugas dari pemerintah Kabupaten untuk mempercepat fungsi dari air baku waduk Kalimati untuk PDAM,” tegasnya.
Dirinya menegaskan, telah beberapa kali mendorong pihak terkait untuk mengoptimalkan kegunaan long storage Kalimati.
Selain itu, diharapkan pemerintah pusat ikut mendorong pemerintah Kabupaten sesuai target pembangunan long storage yang menelan anggaran Negara ratusan miliar itu.
“Sudah beberapa kali saya kritisi terkait kegunaan waduk ini. Namun nyatanya saat ini malah area persawahan di sekitar waduk alami kekeringan petani tidak bisa panen,” cetusnya.
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini mengaku prihatin terhadap kelompok tani yang area persawahannya alami kekeringan. Menurutnya para petani di Desa Margobener dalam setahun hanya satu kali panen.
Dirinya berharap nasib petani di Sidoarjo Barat dapat perhatian lebih dari pemerintah. Area persawahan yang kering dengan aset sumber daya air yang begitu besar menjadi ironi ketika kegunaannya tak dimanfaatkan secara optimal.
“Sekali lagi saya tegaskan, Pertanian adalah tonggak dari pertahanan Negara. Dari Petani muncul beras dan jadi nasi kemudian muncul lauk pauk dan sebagainya yang menjadikan pertanian sebagai multiplayer efek Ekonomi,” tukasnya.
Selain dioptimalkan kegunaan air baku dan aliri saluran irigasi persawahan. Bambang Haryo juga berharap long storage Kalimati ini dimanfaatkan untuk beberapa cabang olahraga Porprov tahun 2023 mendatang serta dapat mendongkrak sektor pariwisata di Sidoarjo barat.
“Tahun depan Sidoarjo menjadi tuan rumah Porprov Jatim. Harusnya beberapa cabang olahraga air dapat dilakukan di Long Storage Kalimati ini. Selain itu, pengembangan sektor pariwisata untuk Sidoarjo Barat juga dapat didongkrak dengan mengoptimalkan Waduk Kalimati,” harap Bambang Haryo.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Mergobener, Gatot mengatakan sudah beberapa tahun pihaknya alami gagal panen karena area persawahan alami kekeringan.
Ia mengaku sudah berulang kali sambat ke pemerintah setempat namun tidak ditanggapi dengan serius dan dikembalikan lagi kepada kelompok tani. Padahal, ia bersama temen-temen petani yang lain berharap ada solusi kongkrit atas masalah tersebut.
“Sudah berulang kali sambat ke pihak terkait tapi tidak ada solusi. Kalau untuk panen sendiri dalam satu tahun hanya satu kali, padahal umumnya dalam satu tahun di daerah lain maksimal tiga kali,” ungkapnya.
Gatot berharap melalui Bambang Haryo bersama tim BHS pedulinya dapat memberikan solusi terkait kesulitan kelompok tani di daerahnya.
“Semoga Bapak BHS dapat memberikan solusi. Mungkin dengan membuka sedikit aliran air di Waduk dan dialirkan area persawahan kami,” tutupnya.(Riz)