Sektor Pertanian Menjadi Perhatian Khusus BHS, Politikus Partai Gerindra.
Sektor Pertanian Menjadi Perhatian Khusus BHS, Politikus Partai Gerindra.
Reporter : Rizqi N

Redaksi Jatim, Sidoarjo – Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono (BHS) kembali menunjukkan kepedulian terhadap sektor pertanian di Sidoarjo.
Disini politisi Gerindra yang dikenal konsen terhadap sektor pertanian ini akomodir keluhan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kedungpandan, Jabon, Sidoarjo, Rabu (18/5).
Dalam kunjungannya, BHS menerima banyak keluhan dari para Petani di Desa tersebut. Mulai dari kurangnya aliran air untuk area persawahan, pompa air yang boros solar hingga harga pupuk subsidi yang terbilang mahal.
BHS mengatakan hal yang penting untuk segera dilakukan pembenahan adalah pasokan air area persawahan. Mengingat area persawahan di daerah tersebut sebesar 150 hektar dan 15 hektar dalam 2 tahun terkahir alami gagal panen.
“Kesulitan para petani disini ialah pasokan air mereka mengalami sulitnya air untuk area persawahan sejak tahun 2003. Hal ini akan di bantu terkait pompa air nya dan pendistribusiannya di area persawahan,” kata Bambang Haryo.

Selain menjamin aliran air ke area persawahan. Bambang Haryo juga menyiapkan pompa cadangan untuk para petani di Desa tersebut. Bahkan, terkait masalah tingginya harga pupuk juga diakomodir olehnya lewat koleganya yang ada di Senayan.
“Akan saya siapkan pompa cadangan agar dua pompa air yang saat ini fungsinya kurang optimal dapat dicover oleh pompa cadangan yang saya berikan. Selaim itu, masalah harga pupuk yang mahal juga akan jadi perhatian saya untuk saya sampaikan ke Dinas terkait kalau perlu sampai kementerian, dan ke Senayan” ungkap pria yang akrab disapa BHS ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa masa panen petani di Desa Kedungpandan hanya satu kali dalam setahun lantaran kurangnya pasokan air. Disamping itu kurangnya modal petani untuk membeli bibit dan pupuk juga menjadi perhatian BHS.
“Soal modal untuk para petani disini akan kita bantu menyambungkan ke pihak Bank Nasional Indonesia (BNI) untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga yang rendah hanya 6 persen pertahun,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Desa Kedungpandan Sugimin dan Sugeng Rawuh salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan “keluhan para petani di Desanya sudah dirasakan sejak tahun 2003. Ia berharap dengan kedatangan Bambang Haryo kali ini dapat membantu dan memberikan solusi bagi para petani khususnya di desa Kedungpandan” ujar gimin.
“Masalah utamanya adalah pengairan bagi area persawahan. Karena disini ada dua rumah pompa yang sudah sering bocor dan bermasalah. Semoga bantuan pompa cadangan dari Pak Bambang dapat segera terwujud untuk kemakmuran petani Desa Kedungpandan,” pungkas Sugeng(Riz).