Ajang kreatifitas Pelajar Smamita dipamerkan di depan umum.


Ajang kreatifitas Pelajar Smamita dipamerkan di depan umum.

Reporter Novem S

Redaksi Jatim Sidoarjo – Berbagai upaya dilakukan oleh Sekolah Sekolah Unggulan di Sidoarjo untuk menjaring Siswa baru. Tak terkecuali SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), menggelar ajang pameran kreatifitas Pelajar Smamita 2022.

Tak kurang 15 karya inovasi para siswa digelar untuk konsumsi publik guna menggali potensi sekaligus menyiapkan generasi muda yang mandiri dan berkarakter.

Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah pelestarian budaya Jawa melalui media sosial Instagram dengan nama akun @Jackronik.id, yang dibuat oleh enam siswi.

Juru bicara kelompok ini, Nikita, yang merupakan siswi kelas XII IPA 6 mengatakan, memalui akun @Jackronik.id ini masyarakat diajak kembali flash back kemasa lalu dengan mainan tradisional Jawa, diantaranya congklak atau dakon.

Selain itu di akun ini, netizen juga bisa membuka postingan majalah lawas seperti majalah Penjebar Semangat dimana dulu majalah ini sangat diminati beragam usia, tak hanya itu. tulisan tulisan obrolan ngoko dan langgam Jawa Ngoko turut menghiasi @Jackronik.id.

“Kita membuat proyek pelestarian budaya Jawa melalui Instagram ini karena banyak kaum milenial yang mulai lupa bahasa Jawa. Apalagi sehari hari yang seringkali mereka pakai adalah selain bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Korea,” ucapnya, Selasa (22/3/2022).

Dia memilih media Instagram karena media ini dirasa sangat tepat karena dimiliki semua masyarakat, khususnya kaum muda.

“Di sini kami mengenalkan dua bahasa Jawa yaitu ngoko dan kromo inggil. Ngoko biasanya kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari saat ngobrol dengan teman seusia. Berbeda dengan saat berbicara dengan orang yang lebih tua, harus menggunakan boso kromo inggil,” jelasnya.

Dia menambahkan, di instagramnya juga terdapat unggahan permainan Jengga berupa susunan balok. Setiap balok terdapat tulisan bahasa jawa. Di sini netizen bisa mencari persamaan kata, bahasa Indonesianya maupun bahasa Inggrisnya.

“Harapan kami adalah mendekatkan kembali Bahasa Jawa. Baik yang ngoko maupun kromo inggil,” ujarnya.

Ia melanjutkan, metode tersebut sangat diapresiasi khususnya di lingkungan sekolah Smamita sendiri.

“Mereka saat ini terlihat sering berbicara dalam bahasa Jawa selain Bahasa Inggris dan Korea,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Smamita, Zainal Arif Fakhrudi menjelaskan, pameran yang digelar ini merupakan apresiasi passion para murid. “Passion banyak meliputi edukasi, makanan, science dan lainnya. Kami harap setiap siswa yang sekolah di Smamita ini passionnya akan tumbuh seiring mengikuti kegiatan sekolah sehari hari,” pungkasnya.(vem).

Berita Terkait

Top