Peringati Hari Tani Nasional, Politikus Kawak Partai Gerindra Gelar Sarasehan Bareng Gapoktan.


Peringati Hari Tani Nasional, Politikus Kawak Partai Gerindra Gelar Sarasehan Bareng Gapoktan.

Reporter : Novem S

Redaksi Jatim, Sidoarjo – Dalam rangka memperingati hari Tani Nasional yang harus setiap tanggal 24 September, Bambang Haryo Soekartono yang dikenal sebagai bapak petani Sidoarjo sekaligus politisi kawak partai Gerindra ini menggelar sarasehan bersama kelompok tani Desa Margobener, Tarik, Sidoarjo, Sabtu (24/9).

Sarasehan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ke-62 . Beberapa hal terkait nasib para petani dibahas dalam acara tersebut.

Politisi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono ini mengatakan beberapa point penunjang kemakmuran petani yang harus diperhatikan oleh Pemerintah.

“Pengairan atau saluran irigasi masih menjadi problem banyak petani. Selain itu, pupuk dan asuransi untuk kegagalan panen juga harus diperhatikan,” kata Bambang Haryo yang dikenal getol perjuangkan nasib petani ini.

Terkait pengairan area persawahan, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Margobener sempat mengeluhkan area persawahan yang kering padahal, jarak antara sawah dengan sungai sekunder hanya berkisar 25 meter saja.

“Ini aneh, area persawahan yang berjarak dengan sungai sangat dekat tapi kekeringan,” ujar Bambang.

Selain kekeringan, para petani di Desa Margobener juga mengalami gagal panen beberapa tahun terakhir. Bambang Haryo meminta agar pemerintah dan dinas terkait memberikan solusi akan hal tersebut.

“Pemerintah dan dinas terkait harus memberikan solusi akan hal ini. Bisa dibuatkan saluran air kan jaraknya sangat dekat dengan sungai dan waduk,” pintanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah multi player effect ekonomi yang banyak menghidupi UMKM. Bahkan, jika dihitung dari luas area persawahan di Indonesia dengan akumulasi tiga kali panen tiap tahunnya, dapat menghasilkan ratusan juta ton beras.

“Jutaan ton beras itu, tentu menampik pernyataan pemerintah terkait krisis pangan yang sempat diungkapkan pasca pandemi,” tegas mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.

Sebagai Bapak Petani Sidoarjo, ia mengaku siap memimpin para melakukan aksi penolakan jika apa yang digaungkan pemerintah pusat terkait pengurangan subsidi pupuk jadi dilakukan.

“Saya mendengar dalam waktu dekat subsidi pupuk akan dipangkas oleh pemerintah. Semula 5 jenis pupuk yang disubsidi rencananya hanya 2 jenis yang akan disubsidi. Ini tentu sangat merugikan para petani,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, selain mengakomodir keluhan para petani, Bambang Haryo Soekartono juga memberikan bantuan sembako terhadap para peteni Desa Margobener. Tak hanya itu ia juga berjanji akan menyumbang 50% biaya untuk pembuatan saluran air untuk area persawahan yang kering.

Beberapa point penting untuk kesejahteraan petani yang diungkapkan Bambang Haryo, juga diamini oleh Ketua Gapoktan Desa Margobener, Gatot Iswandi. Dirinya berharap kekeringan dan gagal panen yang dialami Gapoktan di Desanya dapat menjadi perhatian pemerintah.

“Di Desa Margobener ini mayoritas mata pencaharian warganya adalah di sektor pertanian. Jika petani gagal panen dan sawah kekeringan terus gimana nasib kami,” ungkapnya.

Gatot berharap, apa yang dikeluhkan para petani melalui Bambang Haryo Soekartono dapat menjadi atensi pihak terkait.

“Petani yang dianggap sebagai multi player effect ekonomi diharapkan mendapat perhatian khusus dari pemerintah terkait kesejahteraan,” pungkasnya.(Suh)

Berita Terkait

Top