Nuansa Bromo Jadi Bidikan Fotografer Muda Tiga Negara Pada Pameran Fotografi Internasional


Nuansa Bromo Jadi Bidikan Fotografer Muda Tiga Negara Pada Pameran Fotografi Internasional

Reporter : N. Suhendra



Redaksi Jatim, Sidoarjo – Bromo jadi bidikan dua belas fotografer muda Indonesia, Jerman dan Prancis, tampilkan karya-karya foto dalam sebuah pameran internasional berjudul “We Come Seeking In The Burning Summer’ di Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo pada 11-21 November mendatang.

“Pameran yang menjadi bagian dari pagelaran seni akbar Biennale Jatim ini menjadi bagian dari projet edukasi kaum muda terkait fotografi dan media baru yang pertama kalinya diinisiasi oleh IFl Surabaya dan Wisma Jerman Surabaya, didukung mitra asal Indonesia, Prancis dan Jerman,” kata Dir Program Biennale Jatim X Syska Liana di sela-sela pembukaan pameran Sabtu (11/11/2023).

Fotografer muda dari tiga negara yang terlibat dalam pameran ini adalah Alfian Romli, Anjou Vartmann, Azra Syahirah, Clara Sartor, Dhofar, Inthan Ningrum, Khairunnisa Ramadhani, Lasse Branding, Lola Hemet, Louis Roth, Mufti Zidane, dan Thomas Pringault. Semuanya adalah mahasiswa yang mengikuti program residensi selama hampir dua pekan di Padepokan Fotografi Bromo pada 2-13 September 2023.



Selama menjalani proses residensi, para partisipan mendapat pendampingan dari pendidik dan fotografer senior antara lain Rio Helmi, Sigit Purnomo (Padepokan Fotografi Bromo), Aji Susanto Anom (ISI Yogyakarta), Dr. Irwandi (IS! Yogyakarta), Jerome Jehel (Gobelins School, Paris) dan Prof. Dr. Karen Fromm (Hannover University of Applied Science and Arts, Jerman).

Melalui pameran ini, para fotografer menyajikan pandangan dan pengalaman mereka saat berjumpa dan merasakan keseharian masyarakat Tengger.

Seperti Fotografer Alfian Romli dan Inthan Ningrum tertarik untuk mengeksplorasi folklor dan kepercayaan dalam masyarakat Tengger.

Sedangkan fotografer Anjou Vartmann, Dhofar, Azra Syahirah dan Mufti Zidane mengarahkan lensa untuk mendokumentasikan kehidupan masyarakat Tengger dan pekerjaan mereka. Lola Hemet dan Thomas Pringault tertarik merekam hubungan antara manusia dengan bentang alam sekaligus menjadi refleksi mereka dalam melihat Bromo.

Sementara Louis Roth, Lasse Branding, Khairunnisa Ramadhan, dan Clara Sartor memberi perhatian pada narasi mengenai anak muda dan masa depan bagi masyarakat Tengger.

Keragaman cerita dan sudut pandang yang tampil dalam foto-foto mereka ini mengajak pengunjung untuk melihat kehidupan masyarakat Tengger dani dekat.

Kurator pameran Idealita Ismanto dan Dwi Asrul Fajar, menilai bahwa melalui karya-karya yang dipilih para fotografer tidak hanya memaknai dan memahami Gunung Bromo sebagai lanskap manis bagi mata turis, tapi juga merekam keseharian masyarakat yang selama ini tinggal di wilayah tersebut.

“Bromo menjadi lanskap tarik-menarik kepentingan, sebagai objek pariwisata dan nilai-nilai budaya yang mencoba untuk mempertahankan dirinya. Sebagai lanskap, Bromo memang sering kali memunculkan citra yang berbeda-beda, pegunungan, kuda-kuda, sabana, debu, kuda, ritual serta mitos-mitosnya. Selain itu, Bromo bisa mewadahi sebuah perjalanan, petualangan, pelarian atau ketenangan” ujar kedua kurator dalam pengantar pameran

Selama masa pameran, terdapat juga beberapa agenda diskusi yang bisa dihadiri publik, yaitu Bincang Kurator pada Minggu, 12 November 2023 dan diskusi mengenai “Komunitas dan Pendidikan Fotografi Mutakhir di Jawa Timur’ pada Sabtu, 18 November 2023. Kedua program tersebut terbuka untuk umum dan dapat dihadiri oleh masyarakat penggemar fotografi di Jawa Timur.



Peserta yang mengikuti pameran, diantaranya, dari Indonesia ada 2 mahasiswa dari Universitas Airlangga — FISIP: Azra Syahirah & Mufti Zidane, 2 mahasiswa dari ISI Yogyakarta – FMSR: Khairunnisa Ramadhan & Dhofar, serta 2 profesional muda dari Bromo School of Photography : Inthan Ningrum & Alfian Romii

Sedangkan dari Prancis ada 2 mahasiswa dari Gobelins School Paris: Lola Hemet & Thomas Pringault. Sedangkan dari Jerman, ada 2 mahasiswa dari Hannover University of Applied Sciences and Arts ~ Visual Joumalisr and documentary photography programme: Anjou Vartmann & Lasse Branding, serta 2 mahasiswa dari Ostkreuz Schule ~ School of photography, Berlin. Clara Sartor & Loull Roth. (Suh)

Berita Terkait

Top