Founder BHS Peduli Berikan Sokongan Modal Sebagai Upaya Pelestarian Batik Lokal Sidoarjo


Founder BHS Peduli Berikan Sokongan Modal Sebagai Upaya Pelestarian Batik Lokal Sidoarjo

Reporter : N. Suhendra



Redaksi Jatim, Sidoarjo – Peduli warisan budaya yang lambat laun bisa tergerus oleh zaman jika para generasi muda tak peduli akan kekayaan budaya nusantara diantaranya batik, membuat founder BHS Peduli Ir. H Bambang Haryo Soekartono memberikan perhatian khusus kepada para pengerajin batik legendaris di Dusun Jetis, Kelurahan Lemahputro, Kab. Sidoarjo, Kamis (21/12).

Perhatian itu disampaikan Bambang Haryo dalam kunjungannya bersama tim, untuk memastikan batik jetis tetap eksis dengan diimbangi dukungan dari pemerintah dan masyarakat melalui membeli dan menggunakan batik khas asal Sidoarjo tersebut.

“Saya harap batik Jetis ini menjadi komoditas yang digunakan dan dibudayakan oleh masyarakat Sidoarjo khususnya. Seperti di hari-hari khusus yang mewajibkan untuk menggunakan batik, baik itu di kalangan pegawai negeri ataupun swasta,” kata Bambang Haryo.

Bambang Haryo berharap, tak hanya di lingkungan pemerintah, pihak swasta dan seluruh perusahaan di Sidoarjo untuk menggaungkan batik khas Sidoarjo untuk digunakan di hari tertentu.

“Pabrik-pabrik yang jumlahnya lebih dari 15 ribu itu harus serempak menggunakan batik khas Sidoarjo. Mengingat batik ini adalah baju nasional kita,” imbuhnya.

Melalui upaya tersebut diharapkan industri batik di Sidoarjo semakin menggeliat karena Sidoarjo dianggap sebagai salah satu kabupaten dari 10 kabupaten lain yang memiliki batik khas daerah.

“Ini harus kita pertahankan dan lestarikan melalui berbagai upaya semua sektor harus sadar dan menggaungkan hal ini,” tegas Bambang Haryo disela sela pemberian bantian berupa modal bagi pengrajin batik lokal sidoarjo.



Ditambahkannya, kecintaan terhadap warisan budaya ini selain dimulai dari perhatian pemerintah terhadap pengerajin nya. Penggunaan batik sendiri dalam kehidupan sehari-hari juga perlu ditanamkan bahwa batik adalah identitas bangsa Indonesia.

Sementara itu, Reinaldi salah satu pemuda yang secara turun temurun bergelut di batik khas Jetis berharap warisan budaya Sidoarjo itu bisa dipertahankan eksistensi dan pasar lokalnya.

“Saya harap eksistensi dari produk warisan budaya khas Sidoarjo ini dapat dipertahankan melalui kerjasama antar pihak,” kata Reinaldi mengakhiri.(suh)

Berita Terkait

Top