Gubernur Jawa Timur Didampingi Bupati Sidoarjo Memastikan Hewan Ternak Sidoarjo Tervaksin PMK.


Gubernur Jawa Timur Didampingi Bupati Sidoarjo Memastikan Hewan Ternak Sidoarjo Tervaksin PMK.

Reporter : Rizqi N

 

Redaksi Jatim, Sidoarjo – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak, menjadi perhatian serius pemerintah provinsi maupun daerah terutama menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah.

Untuk memastikan hewan ternak Sidoarjo sehat mendapatkan dan mendapatkan vaksin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan didampingi Bupati Sidoarjo melakukan pengawasan langsung ke ternak Sapi haji Kasikin di Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman dan ternak sapi milik Kusnadi Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Jumat (17/6).

“Memang vaksin yang dikirim ke Jawa Timur masih sangat minim yang ada baru seribu, sudah terpakai 200. Hari ini adalah botol ketiga yang kita gunakan dan satu botol untuk 100 ekor sapi, harus habis, kalau tidak habis harus dibuang.

Kebutuhan vaksin PMK ini sangat urgent, karena percepatan dari transmisi PMK ini cepat sekali. Mudah – mudahan akan ada percepatan suplai vaksin dari pusat sambil menunggu proses produksi vaksin dari Pusvetma di Surabaya.

Ia mengatakan permasalahan penanggulangan PMK ini harus membangun sinergitas seperti pada saat penanganan covid 19″. Ujarnya.

 

Melihat dari dekat ternak sapi yang ada di desa wonokarang Balongbendo Sidoarjo Gubernur Jawa Timur mengatakan bahwa sapi sapi ini siap didistribusikan untuk keperluan Idul Adha Nanti.

Kesehatan ternak sapi ini langsung diawasi penuh oleh dinas peternakan kabupaten Sidoarjo, Hal ini merupakan kolaborasi yang dibangun antar daerah setempat dengan provinsi Jatim jika ternak sapi di kawasan Balongbendo sehat dan aman dikonsumsi serta bebas PMK sehingga boleh di beli oleh masyarakat untuk keperluan hari raya idul Adha mendatang.

Sementara itu Bupati Sidoarjo, atau Gus Muhdlor, kekuatan hewan ternak sapi untuk persiapan kurban dari para peternak hanya sekitar seribu ekor lebih sekian. Tapi kebutuhan hewan kurban dari setiap hari Raya Idul Adha butuh sekitar 6.000 ekor sapi. Kita masih kekurangan sekitar 5.000 ekor sapi.

“Ini yang kemudian diatur oleh Peraturan Gubernur Jawa Timur, terkait masuknya sapi dari luar wilayah harus punya sertifikat. Kondisi darurat PMK, jual beli hewan kurban diatur dan difasilitasi, dan dibawah pengawasan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo dan dokter hewan dari Pusvetma Jawa Timur,” jelasnya.

Masih menurut Gus Muhdlor, untuk penjualan hewan kurban tidak seperti tahun – tahun sebelumnya. Setiap kecamatan hanya ada satu tempat penjualan hewan kurban, karena untuk memudahkan pengawasannya.

Dari hasil pantauan hewan ternak pada hari ini, kondisi hewan ternak sehat dan bisa digunakan untuk hewan kurban, asalkan telah memenuhi syarat sebagai hewan kurban. Kondisi kandang cukup terjaga kebersihannya, kesehatan hewan ternak terpantau dengan baik. (Riz)

Berita Terkait

Top