Tutup Latsar CPNS 2022, Gubernur Perkuat Konektivitas Lintas Profesi.


Tutup Latsar CPNS 2022, Gubernur Perkuat Konektivitas Lintas Profesi.

Reporter : Rizqi N

Redaksi Jatim, Sidoarjo – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menutup Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX,X,XI, dan XII Tahun 2022 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim
Oleh: Bobby Yanuar Editor: Bobby Yanuar 30 Apr 2022 11:16
KBRN, Sidoarjo : Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menutup Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX,X,XI, dan XII Tahun 2022 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim yang diselenggarakan di Hotel Sinar I, Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Jumat (29/4) malam.

Kepada para peserta, Khofifah berpesan agar jangan merasa menjadi yang “paling” dalam suatu hal. Sebab, esensi dari sebuah pelayanan publik adalah konektivitas dan kemitraan bahkan dalam lintas profesi.

“Saya ingin mengingatkan kita semua agar jangan kita merasa menjadi yang “paling”. Sebab, saat kita merasa menjadi yang “paling”, saat itu juga kita adalah “nothing”. Karena yang ada itu adalah interpendensi, sinergi, kolaborasi, dan partnership. Jadi, seluruh profesi saling terkoneksi,” ucapnya.

Khofifah mencontohkan, bahwa dirinya sendiri tidak akan bisa bisa berjalan tanpa kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Banyak capaian dan program yang tercapai tanpa kerjasama antara dirinya dan Forkopimda Jatim termasuk Pangdam V/Brawijaya, Kepala Polisi Daerah Prov. Jatim, serta OPD setempat.

“Baru tadi pagi saya meninjau Rest Area 575 A di Ngawi. Di sana ada jajaran TNI, kepolisian, Dinas Perhubungan,sampai BPBD. Karena sebagian besar kematian dalam kecelakaan lalu lintas itu karena keterlambatan pelayanan. Inilah kenapa penting membangun konektivitas seintens mungkin untuk memberikan percepatan layanan. Sebab, itulah inti dari pelayanan publik,” terangnya.

Di samping itu, mantan Menteri Sosial RI itu juga menekankan pentingnya mengukur skala prioritas. Baginya, sesibuk apapun para ASN nantinya, keluarga harus tetap diutamakan.

Khususnya, bagi ASN yang telah memiliki bayi. Yang mana, kebutuhan anak akan ASI ekslusif dan kehadiran ibu haruslah terpenuhi.

“Pasti akan ada satu conflict of interest. Itu belum tentu negatif, akan ada saatnya kepentingan mendesak yang berkaitan dengan keluarga. Maka itu menjadi prioritas utama menurut saya. Terlebih untuk ibu-ibu yang punya bayi, karena anak-anak hanya butuh kita beri ASI 2 tahun saja. Selebihnya tidak perlu sebanyak apapun waktu yang kita punya,” tuturnya.

“Banyak yang mengatakan tentang pentingnya ASI ekslusif. Tapi ini lebih untuk saya. ASI adalah hak anak, yang mana dari situ terbentuk hubungan psikologis ibu-bayi. Maka, melalui ASI ini, kita membangun masa depan bangsa yang kuat ke depannya,” imbuh Gubernur perempuan pertama Jatim itu.

Terkhusus kepada para ASN guru, Khofifah berpesan agar mereka senantiasa memiliki pemahaman komprehensif. Di mana, saat menjadi guru di bidang tertentu mereka harus menjadi seorang ahli. Namun, saat hanya menjadi guru, mereka haruslah menjadi sosok generalis yang terbuka pada semua murid.

Selain itu, orang nomor satu Jatim itu juga berpesan agar para guru mengajarkan para murid tentang siklus kehidupan. Hal itu demi mengurangi tingkat stunting dan kematian ibu saat melahirkan.

“Saya berharap sekali bahwa yang kebetulan berprofesi sebagai guru untuk menyampaikan pesan pada murid-muridnya tentang cycle haid dan kehamilan. Karena walaupun kita memperbaiki kualitas pendidikan, kalau stunting tidak diatasi, maka akan berefek pada daya saing internasional maupun nasional,” jelasnya.

Lebih jauh, Khofifah menerangkan, pentingnya menurunkan angka stunting dan kematian ibu-anak berimbas pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Maka dari itu, pemerintah telah menargetkan zero stunting pada 2030.

“Sedangkan 2024 diharapkan agar stunting turun jadi 14%. Sekarang Jawa Timur masih di kisaran 23%, tapi memang tetap di bawah angka stunting nasional,” terangnya.

Sementara itu, Kepala BPSDM Prov. Jatim Aries Agung Paewai mengatakan bahwa kehadiran Khofifah sebagai Gubernur Jatim menginspirasi para peserta CPNS. Terutama bagi peserta perempuan.

“Ini kita patut berbangga beliau hadir di tengah kita. Karena Ibu Gubernur ini dijuluki sebagai salah satu dari 6 perempuan berpengaruh dunia. Jadi ini sangat menginspirasi, apalagi untuk para peserta perempuan,” ujarnya.

Aries juga melaporkan, BPSDM Prov. Jatim telah menciptakan program unggulan untuk pengembangan SDM di lingkungan ASN Jatim yang disebut ASN Belajar. Program itu, jelasnya, adalah wadah pembelajaran bagi ASN dari para narasumber terpilih dan telah sampai pada jilid 17 dengan total peserta 73.500 orang.

“Selama ini kita agak kesulitan dengan Indeks Profesionalitas ASN karena kesulitan kapasitas dan waktu untuk untuk melaksanakan diklat. Sekarang ini, dengan ASN Belajar, kita bisa meningkatkan IP ASN kita. Dengan begitu, baik provinsi maupun kab/kota lebih siap untuk penilaian Kemenpan RB,” imbuhnya.(riz).

Berita Terkait

Top