Ketua DPC PKB Sidoarjo H. Subandi All Out Dukung Pasangan AMIN Dan Kecam Pimpinan Daerah Yang Lakukan Intimidasi


Ketua DPC PKB Sidoarjo H. Subandi All Out Dukung Pasangan AMIN Dan Kecam Pimpinan Daerah Yang Lakukan Intimidasi



Reporter : N. Suhendra

RedaksiJatim.com, Sidoarjo – Semenjak Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor deklarasi mendukung Capres Prabowo-Cawapres Gibran, hubungannya dengan Wakil Bupati Sidoarjo, H. Subandi kian merenggang. Ini setelah Wabup Subandi yang juga Ketua DPC PKB Sidoarjo memberikan dukungan penuh ke pasangan AMiN, Anies Muhaimin.



H. Subandu juga melontarkan kecaman bernada keras pada pimpinan daerah Sidoarjo yang disinyalir sudah melakukan tekanan tekanan politik intimidasi.



Untuk diketahui, Pimpinan daerah Sidoarjo hanya dua, yakni Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dan Wakil Bupati H.Subandi.



”Pimpinan daerah seharusnya tidak boleh mengintimidasi. Kalau ingin situasi politik Sidoarjo tetap kondusif, sebaiknya jangan melakukan intimidasi,” dengan nada tinggi.



Hal tersebut disampaikan didepan awak media oleh Ketua DPC PKB Sidoarjo H Subandi SH itu dengan tegas, Jumat (9/2/2024) saat mengawal kegiatan ptrol keleung Baren Cawapres nomer urut 01, Muhaimin di desa Candipari, piring Sidoarjo.



Peringatan tersebut diungkapkan H Subandi setelah Cawapres Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum DPP PKB selesai kampanye musik patrol sebagai bentuk menjaga keutuhan suara yang ada di masyarakat.



H Subandi mengungkap adanya intimidasi politik karena menerima pengaduan dari kepala-kepala desa di Sidoarjo. Mereka mengaku telah diintimidasi terkait pilihan politik.



H Subandi menegaskan intimidasi saat ini itu telah masuk ke Kabupaten Sidoarjo. Dia tegas menentang. Pimpinan daerah tidak boleh melakukan intimidasi. Tidak boleh ada intimidasi seperti itu.”Saya sebagai pimpinan daerah tidak pernah memberikan contoh yang tidak baik,” tandas H Subandi.







H Subandi dalam keterangan pers mengungkapkan ada indikasi intimidasi yang dilakukan sehingga H Subandi yang juga sebagai pimpinan daerah menyayangkan adanya pengumpulan kepala-kepala desa di Sidoarjo. Dan mereka mengaku diintimidasi.



Menurut H Subandi, saat ini, stabilitas Kabupaten Sidoarjo sudah bagus. Pimpinan daerah memberikan contoh yang bagus. ”Jadi jangan melakukan intimidasi terhadap kepala desa Jelang pencoblosan. Tidak boleh seperti itu,” tandasnya.



Kalau ingin Sidoarjo tetap tenang, nyaman, lanjut H Subandi, dia mengajak semua pihak untuk berjalan bersama. Tugas pimpinan daerah menjaga stabilitas politik di Kabupaten Sidoarjo supaya kondusif dan adem.



Kalau sampai terjadi intimidasi itu berarti ada kemunduran demokrasi. Dia meminta pemilu yang jujur dan adil (jurdil) tetap dilakukan. Jangan ikut-ikutan kondisi politik yang ada di pusat.



Sementara itu Cawapres Muhaimin Iskandar meminta masyarakat terus memukul kentongan untuk menjaga agar Pemilu 14 Februari nanti berjalan fair, yakni tidak ada kecurangan dan berjalan jurdil dan luber.



Muhaimin Iskandar dalam kampanye juga menunjukkan bahwa kentongan yang dipakai sebagai alat musik patrol itu bisa melukiskan alat menjaga suara masyarakat bisa utuh dengan membunyikan kentongan saat ada kecurangan pemilu nanti.



“Yang kami rasakan kecurangan itu terjadi sejak putusan MK yang meloloskan pasangan yang kurang cukup umur sesuai UU dan jelas sudah menabrak aturan,” jelas Muhaimin Iskandar.(suh)

Berita Terkait

Top