Sidak Proyek Saluran Air, Wabup Sidoarjo Minta Pembangunan Sesuai Perencanaan.


Sidak Proyek Saluran Air, Wabup Sidoarjo Minta Pembangunan Sesuai Perencanaan.

Reporter : Novem Suhendra

Wabup Sidoarjo tinjau proyek saluran air di desa ental sewu

Redaksi Jatim, Sidoarjo – Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH merespon segera laporan warga Desa Entalsewu yang menilai pembangunan saluran air ditempatnya diduga tidak sesuai perencanaan. Laporan itu ia tindak lanjuti dengan meninjau langsung ke lokasi proyek yang dimaksud, Senin 05/09/2022. Bersama instansi terkait, diantaranya Kepala PU Bina Marga dan Sumber Daya Air. Kemudian juga hadir Kepala Bappekab Sidoarjo. Wabup H. Subandi melihat langsung pengerjaan proyek saluran air yang dikeluhan warga Entalsewu khususnya bagi warga Perum Graha Sewu.

“Kita dapat laporan dari warga terkait pembangunan atau pemasangan saluran air atau gorong-gorong yang tinggi sehingga air tak bisa masuk ke saluran air dan mengakibatkan air tumpah keluar di Perum Graha Sewu,”sampainya.

Melihat hal itu, Wabup H. Subandi memerintahkan dinas terkait segera melakukan pembenahan. Ia meminta pembangunan saluran air harus sesuai rencana. Jangan hanya mengejar target penyelesaiannya saja. Namun proyek pembangunannya harus berkualitas. Selain harus tepat waktu, juga harus sesuai spesifikasi.

“Ketika saya lihat di lapangan tadi kondisi saluran air elevasinya memang kurang turun, untuk itu kita perintahkan agar dilakukan pembenahan,”ujarnya.

Wabup H. Subandi berharap pengerjaan proyek seperti ini tidak terulang kembali. Ia sangat mensayangkan bila terdapat lagi pengerjaan proyek dengan hasil seperti ini. Pasalnya pengerjaan seperti ini sama halnya dengan mengulangi dua kali pekerjaan.

“Saya minta sebelum kegiatan atau pembangunan ini benar-benar selesai sudah disampaikan kepada pengawas bangunan jika pekerjaan itu tidak sesuai maka akan diberikan teguran, melalui surat, jangan sampai nanti ada laporan dari warga, dan begitu ada laporan dari warga harus segera direspon,”pintanya.

Wabup berharap komunikasi antar dinas maupun pemerintah desa terkait pembangunan diwilayahnya tidak boleh terputus. Hal itu penting untuk menghindari permasalahan seperti ini. Pemerintah desa juga dimintanya ikut melakukan pengawasan terhadap proyek pembangunan yang ada. Agar pembangunan yang dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat.

“Akan percuma di mana Pemerintah Daerah sudah mulai pembenahan seperti normalisasi, betonisasi dan pavingisasi tapi ternyata dalam bentuk pengerjaan kurang maksimal maka dari itu sebelum terjadi dibentuk kerjasama antara kepala desa, perangkat desa yang ikut serta dalam pengawasan,”ucapnya.

“Saya minta tolong pak camat, kalau ada proyek di desa coba untuk selalu berkoordinasi dengan pihak desa untuk ikut mengawasi agar kualitas bangunannya baik dan juga bila ditemukan tidak bagus dalam pengerjaannya harus ditegur, bikin surat ke OPD agar segera dibenahi dan pembangunan itu nanti benar-benar maksimal,” tambahnya.

Melihat pengerjaan itu, H. Subandi menyarankan untuk mengukur perbedaan ketinggian dengan waterpass. Tidak menggunakan selang. Dengan alat itu akan mudah diketahui titik rendahnya permukaan. Sehingga fungsi saluran air dapat maksimal. Sehingga air hujan dapat seluruhnya mengalir ke saluran air yang dibuat menuju sungai terdekat.

“Jika masih pakai manual tidak akan tahu kelenturan berapa, selain itu disesuaikan dengan daerah perumahan agar pembuangan bisa masuk ke saluran sehingga semua pembuangan bisa masuk ke sungai,”pungkasnya. (Suh).

Berita Terkait

Top