Teknologi Digital Yang Diusung Siswa Smamda Sidoarjo Bantu Petani Meminimalisir Gagal Panen.


Teknologi Digital Yang Diusung Siswa Smamda Sidoarjo Bantu Petani Meminimalisir Gagal Panen.

Reporter : Rizqi N


Redaksi Jatim, Sidoarjo – Dalam giat acara PMO (Project Management Office) se- Jatim yang diikuti sekolah penggerak se-Jatim.Dipamerkan puluhan hasil karya peserta didiknya. Sedikitnya ada 16 stand produk pelajar Pancasila yang dipamerkan.

Salah satunya ada dari siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) ciptakan teknologi berbasis internet of things (Iot) untuk meminimalisir terjadinya gagal panen bagi petani.

Teknologi inovasi itu dipamerkan dalam projects management office (PMO) ke-5 diikuti belasan
SMA dan SLB yang dinaungi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa-Timur yang digelar di Auditorium Smamda, Kamis (16/2).

Dalam gelaran acara itu, belasan sekolah penggerak memamerkan hasil karya peserta didiknya. Sedikitnya ada 16 stand produk pelajar Pancasila yang dipamerkan.

Untuk Smamda sendiri menghadirkan produk, Plant Protection Plateral Agricultural Sector alat berbasis teknologi internet buatan siswa-siswi Smamda, digadang dapat membantu para petani untuk meminimalisir gagal panen akibat cuaca ekstrim.

Muamar Bahaluan siswa Smamda, salah satu pencetus alat untuk membantu petani itu mengatakan, kemajuan teknologi berbasis internet juga dapat dimanfaatkan untuk sektor pertanian.



Alat yang yang ia kerjakan secara berkelompok ini dilengkapi dengan payung otomatis yang terbuat dari plastik UV serta sensor penyiraman air jika terjadinya cuaca ekstrim dengan memanfaatkan jaringan internet.

“Plant Protection Plateral Agricultural Sector ini diharapkan dapat membantu para petani untuk meminimalisir gagal panen akibat cuaca ekstrim,” kata Muamar sembari menunjukan miniatur alat ciptaannya.

Inovasi di sektor pertanian hasil karya siswa Smamda ini juga berhasil menyabet juara 1 tingkat internasional, dalam Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diadakan IYSA pada akhir tahun 2022 lalu dengan jumlah 300 peserta.

“Kami berhasil mendapat juara 2 dengan gold medal dalam I2ASPO yang digelar di salah satu universitas di Surabaya akhir tahun lalu,” ungkap siswa kelas 12 IPA tersebut.

Menurutnya, alat ini sengaja dibuat mengingat pertanian adalah sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim sendiri merupakan salah satu penyebab turunnya laju pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo M. Zainul Arifin, S.Kom., M.M. mengaku bangga atas apa yang dicapai siswanya.

“Untuk prodak Smamda sendiri yang masih diunggulkan adalah teknologi dan robotik. Sistem informasi di Smamda yang bergerak seperti sebuah universitas ini dijadikan satu melalui aplikasi android,” terangnya.

Dikatakannya project Smamda mengangkat tema rekayasa teknologi untuk membangun NKRI, dengan menginterpretasikan profil pelajar Pancasila yaitu kreatif, bernalar kritis dan gorong royong.

Sebagai tuan rumah projects management office ini, ia mengatakan Ini adalah kegiatan sekolah penggerak gelar karya. Ada 16 sekolah penggerak angkatan utama yang hadir dan memarkan hasil karya anak didiknya.

“Tentunya ini menjadi ajang promosi bagi kita semua. Di Sidoarjo ini sekolah penggerak benar bener menggerakkan pendidikan khususnya di Sidoarjo dan secara umum untuk Indonesia secara luas,” ungkap Zainul.



Selain dihadiri 16 sekolah penggerak, acara itu juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa-Timur, Ir. Wahid, M.T. dan Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochammad Ashari, M. Eng, IPU, A. Eng serta Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jatim Wilayah Surabaya-Sidoarjo Dr. Luthfi Isa.

Berita Terkait

Top