Pemilu, Jangan Baperan


Pemilu, Jangan Baperan

Penulis : Ketua HMI Cabang Sidoarjo – Dandi Amar


Sidoarjo, Redaksi Jatim.com – Tepat pada tanggal 14 Febuari 2024 lalu, Rakyat Indonesia hadapi pesta demokrasi. Puncak dari drama panjang yang terjadi selama ini yang selalu dilabeli ‘politik riang gembira’. 204.807.222 rakyat Indonesia telah melakukan hak konstitusionalnya dalam menentukan pemimpin negara kedepan.

Drama panjang dalam pemilu ini yang dipenuhi pemilih emosional. Banyak para pendukung yang tiba-tiba kalau dalam bahasa kedokteran “Hipertensi”. Nah Hipertensi itulah yang bisa disebut pemilih emosional.

Pemilih dalam pemilu ini kebanyakan suka dengan para calon karna ada satu icons dari tiap calon. Misal suka dengan paslon 01 karena Ganteng, Pintar dan tidak suka dengan paslon 02 karena katanya cuman bisa joget dan tidak punya gagasan. Atau Suka dengan Paslon 02 karena berwibawa dan tegas dan tidak suka dengan paslon 01 yang katanya cuman omon-omon. Begitulah dinamika drama dalam pemilu kali ini. Padahal suka tidak suka adalah persoalan rasa. Atau contoh buat paslon 03 misal.

Dalam pemilu ini semua yang beda pandangan jadi musuh dan jadi lawan. Kalau ada pendukung paslon 03 beda pandangan dengan 01 dan 02 pasti jadi musuh. Atau pendukung 02 beda pandangan juga jadi musuh, di nyiyirin merasa pemilih paling pintar dan merasa pemilih paling benar. jadi teringat waktu masih kecil apapun yang beda pandangan pasti di musuhin atau dalam bahasa jawanya “GAK DI GUMBULIN”.

Kita harus berfikir dengan jernih jangan mengedepankan emosional. Karena keputusan apapun yang berlandaskan emosi hasilnya akan membuat penyesalan di kemudian hari. Coba kita kembali ke 2019, para pembela Prabowo membela mati-matian memperjuangkan dukungannya sampai menemukan titik keadilan. Tapi nyatanya apa? Para elit bergabung dengan mengatasnamakan persatuan yang utama demi membangun bangsa dan negara. Lalu kalian bisa apa? Cuman bisa bengong di pojokan sambil gigit jari selama 5 tahun sampai 2024 ini?

Apakah hal tersebut tidak mungkin terjadi lagi di 2024 ini? Pilihan yang kalian bela mati-matian semua kawan yang beda pilihan dengan kalian di jadikan lawan ketika pilihan anda balik badan atau bergabung dengan pemenang bisa apa kalian?



Para elit politik ini tidak ada yang musuhan, karena sejatinya politik itu tidak ada yang abadi. Mereka menganggap lawan politik mereka itu bukan musuh. Kalian saja yang menganggap beda pilihan itu musuh. Tapi kenapa kalian seperti itu? Bahkan teman atau sahabat yang sudah bertahun tahun bersama ketika beda pilihan kalian jadikan lawan, sementara elit politik ini tidak pernah menganggap mereka lawan karena sejatinya politik itu tidak ada kawan abadi dan tidak ada lawan abadi.

Politik itu memang memakai kalian agar terus emosi kalau kedepan pandangannya beda lagi ya di ubah lagi agar sesuai pendapatnya dengan kalian. Intinya kalian semua hanya di butuhkan sesaat. Jadi mulai sekarang kita harus pintar pintar dalam menyikapi pemilu. Kita anggap saja politik ini sebagai ladang belajar dan bahan hiburan.(suh)

Berita Terkait

Top