Politisi Nasdem, Amin Balbaid Ajak Wujudkan Kesejahteraan Petani Jemput Swasembada Pangan


Politisi Nasdem, Amin Balbaid Ajak Wujudkan Kesejahteraan Petani Jemput Swasembada Pangan

Reporter : Novem S



Redaksi Jatim, Jakarta Timur – Upaya politisi Partai NasDem Amin Ahmad Balbaid mendorong pemerintah untuk memberikan fasilitas BPJS ketenagakerjaan gratis untuk petani dan buruh tani di Jakarta Timur.

Hal itu disampaikan Amin Balbaid bacaleg Nasdem dapil V Jakarta Timur dalam memperingati Hari Tani Nasional ke-63 yang diperingati tiap tanggal (24/9) kemarin.

Amin mengatakan, sebelum menjadi rimba beton, Jakarta Timur adalah hamparan sawah. Belakangan, makin sulit menemukan sawah di Jakarta Timur karena tanah telah berubah menjadi bangunan.

Minimnya, lahan atau area persawahan itu tentu berbanding dengan jumlah petani dan buruh tani yang ada. Apalagi sektor pertanian adalah garda terdepan perekonomian untuk mewujudkan swasembada pangan.

Menurutnya, sudah sepatutnya jumlah petani dan buruh tani yang hanya segelintir di Jakarta Timur dapat dicover BPJS Ketenagakerjaan oleh pemerintah setempat. Mengingat, dari mereka tumbuh jutaan ekonomi dan UMKM yang menopang pendapatan daerah.



“Saya harap dalam momentum hari tani nasional ini pemerintah daerah dapat memberikan sumbangsih untuk para pahlawan ekonomi yakni Petani dan buruh Tani berupa BPJS ketenagakerjaan gratis, meski tidak seterusnya setidaknya ada garansi beberapa bulan untuk mereka,” kata Amin Balbaid dalam keterangannya, Senin (25/9).

Menurutnya, jaminan BPJS ketenagakerjaan BPJS kesehatan juga harusnya diperoleh petani dan buruh tani. Amin mengakui selama ini pemerintah hanya fokus terhadap bantuan-bantuan yang bersifat kelompok seperti mesin bajak sawah dan lain sebagainya.

“Kebutuhan personal petani dan buruh tani ini juga tak kalah penting apalagi menyangkut kesehatan dan keselamatan mereka,” tegasnya.



Amin menambahkan bahwa berdaulat pangan dapat diartikan pemerintah daerah berhak menentukan kebijakan pangan secara mandiri yang menjamin hak pangan masyarakat dalam menentukan sistem pertanian pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

“Dalam perwujudan kedaulatan pangan tersebut, terdapat beberapa faktor yang menghambat kedaulatan pangan yaitu peralihan lahan pertanian, infrastruktur yang kurang menunjang, lambatnya penerapan teknologi, distribusi pupuk yang kurang lancar,” terangnya.

Amin menambahkan untuk mendukung keberlanjutan sistem pangan, penerapan sistem pertanian ramah lingkungan juga menjadi hal krusial sebagai model pertanian masa depan yang akan mendukung ekonomi hijau.

Penerapan ekonomi hijau adalah salah satu strategi transformasi ekonomi Indonesia untuk keluar dari middle income trap.

“Dengan tetap memperhatikan lingkungan, pendekatan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial melalui ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon,” pungkasnya.(suh)

Berita Terkait

Top