Sekolah Dan Permukiman Warga Terendam Banjir, BHS Minta Pemkab Sidoarjo Gercep.


Sekolah Dan Permukiman Warga Terendam Banjir, BHS Minta Pemkab Sidoarjo Gercep.

Reporter : R. Nofansyah



Redaksi Jatim, Sidoarjo – Ketua Dewan Penasehat DPW Partai Gerindra Jawa Timur Bambang Haryo Soekartono (BHS) meminta pemerintah kabupaten Sidoarjo untuk bergerak cepat atasi banjir di SMPN 2 Tanggulangin dan beberapa pemukiman warga di desa Kedung Banteng agar proses pembelajaran tidak terganggu dan aktifitas warga setempat pulih seperti sedia kala.

Hal itu disampaikan dalam kunjungannya di Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo bersama tim BHS peduli, Senin (13/2).

Bambang Haryo mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan pemkab adalah perbaikan infrastruktur atau normalisasi sungai tersier dengan kualifikasi kedalaman dan luas yang sesuai.

“Saat ini sungai sudah dilebarkan 6 meter tapi kalau ditarik ke ujung semakin menyempit karena adanya bangunan rumah warga. Kedalaman sungai juga alami pendangkalan, tadi kita ukur hanya sekitar setengah meter saja ini yang harus segera dibenahi,” kata Bambang Haryo.

Banjir di Desa Kedung banteng ini juga menghambat proses belajar siswa-siswi SMPN 2 Tanggulangin. Menurutnya wacana pemkab untuk melakukan relokasi sekolah harusnya segera dilakukan jika dilihat dari banjir yang sudah menjadi langganan 4 tahun terkahir ini.

Ia menegaskan, perhatian terhadap SMP negeri ini adalah suatu kewajiban untuk ditangani oleh pemerintah kabupaten. Wacana relokasi tidak boleh terhambat, mengingat kondisi yang semakin parah.



“Karena SMP negeri itu adalah tolak ukur pendidikan masyarakat. Kalau penanganannya terhambat gini kan, psikis dari pada murid ini terganggu dan menjadi malas untuk belajar. Harus segera dilakukan penanganan cepat karena ini penilaian kualitas pendidikan Sidoarjo,” tegas mantan anggota DPR RI ini.

Politisi Gerindra ini menambahkan, perlu dilakukannya suatu kajian terkait tanah disekitar semburan lumpur lapindo yang diduga alami penurunan tanah.

Menurutnya, lumpur lapindo yang saat ini mengeluarkan lumpur 100 ribu meter kibik setiap harinya ini dikhawatirkan menjadi pemicu turun nya sedimen tanah.

“Kalau sedimen tanah turun karena lapindo, ini harusnya menjadi warning juga. Perlu dilakukan satu evaluasi apa ini relokasinya tidak hanya sekolah saja mungkin juga satu desa,” ungkapnya.

Dalam kunjungannya, politisi yang akrab disapa BHS ini bakal mengirim bantuan sepatu boots untuk ratusan siswa-siswi SMPN 2 Tanggulangin Sidoarjo.

“Besok akan kita kirim 200 sepatu boots dari BHS peduli dan tambahan 150 lagi dari DPC Gerindra Sidoarjo,” ungkapnya.

Sementara itu, Humas SMPN 2 Tanggulangin Sidoarjo Alfulaily mengaku pihaknya selama ini telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi banjir di sekolahnya.

Mulai dari peninggian lantai sekolah hingga pembangunan gedung bertingkat. Namun, banjir setiap tahun masih menggenangi beberapa ruang kelas meski sudah ditinggikan.

“Yang dikhawatirkan itu kan para siswa-siswi yang saat ini tengah fokus pembelajaran jelang menghadapi ujian sekolah bisa terganggu,” ujarnya.

Ia menambahkan, para siswa-siswi sangat membutuhkan bantuan sepatu boots untuk proses belajar untuk antisipasi timbulnya penyakit yang disebabkan oleh banjir.

“Kami sangat membutuhkan bantuan sepatu boots. Terimakasih untuk pak BHS yang sudah siap mengirimkan ratusan sepatu boots untuk para murid,” pungkasnya.(Riz)

Berita Terkait

Top